Hukuman Mati di China

Di Indonesia banyak koruptor dituntut lebih ringan daripada maling ayam

Hukuman Mati di China

Di Indonesia koruptor dituntut 3 tahun penjara, sementara tersangka pencuri sandal jepit dituntut 5 tahun penjara.

Koruptor dan Pengedar Narkoba tidak ada tempat di China

Di Indonesia tersangka koruptor pura-pura sakit, maling ayam digebukin sampai bonyok, tapi berjiwa besar mau menjalani persidangan

Death Penalty in China

Dari pada repot tikus koruptor mending dihajar aja sampai mati sama orang sekampung terus cemplungin ke septic tank

Hukuman untuk koruptor di Indonesia

Room Service Penalty, sekelas hotel berbintang, TV plasma, alat kebugaran dan mobil mewah plus sopir terparkir di halaman LP

Tampilkan postingan dengan label Tujuh Kandidat Ratu Koruptor Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tujuh Kandidat Ratu Koruptor Indonesia. Tampilkan semua postingan

Tujuh Kandidat Ratu Koruptor Indonesia

SOLO, suaramerdeka.com – Tutup tahun 2011 tinggal sebentar lagi. Tujuh wanita yang masuk nominasi "Women of The Year 2011" berebut simpati warga saat Car Free Day (CFD) di Jalan Slamet Riyadi, Minggu (18/12).

Ya, mereka adalah wanita yang selama 2011 ini menjadi sorotan publik karena menjadi tersangka dan masih terduga dalam berbagai kasus korupsi. Ada Nunun Nurbaetie Daradjatun dan Miranda Gultom (kasus cek pelawat pemilihan Gubernur BI), Rosalinda Manulang dan Angelina Sondakh (kasus wisma atlet Sea Games), Melinda Dee (Kasus pembobol dana nasabah Citibank), Andi Nurpati (kasus pemalsuan surat pemilu), dan yang terakhir Wa Ode Ida Nurhayati (kasus badan anggaran DPR RI).

"Kami memperebutkan ratu koruptor. Pokok saya harus mengalahkan enam lawan saya yang kapasitasnya tidak diragukan lagi dalam korupsi," celetuk Melinda Dee yang diperankan Yulia Nur Hayati dengan gaya centilnnya usai berkampanye untuk memperebutkan "ratu koruptor" tersebut.

Tak ayal acara yang dipusatkan di bawah jembatan penyeberangan di depan Museum Radya Pustakan itu menarik warga yang sedanga menikmati CFD itu. Bukannya bersimpati, namun ketujuh kandidat itu justru dicaci maki. Seakan mereka tidak patut mengadakan kampanye di Kota Solo yang notebene bersih dari korupsi. "Apa-apaan mereka kampanye hal buruk di Solo. Jadi ratu koruptor kok bangga ya. Orang Solo, khususnya wanita jangan pernah meniru apa yang mereka lakukan," ujar seorang warga Tri Handayani saat melintas bersama rekan-rekannya dengan nada mengejak.

Nur Awalia, peserta aksi lainya mengatakan, sebenarnya aksi tersebut sebagai bentuk sentilan atas merebaknya wanita pejabat yang terlibat kasus suap maupun korupsi. Aksi tersebut juga sebagai bentuk dukungan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut tuntas dugaan penyimpangan uang yang dilakukan oleh ketujuh wanita tadi. "Dan masyarakat pun hafal dengan wajah-wajah mereka. Pasalnya satu tahun ini seringnya nongol di televisi, karena diberitakan kasusnya," jelas mahasiswa Fakultas Komunikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) itu. ( Asep Abdullah / CN32 / JBSM ) 
 
sbr : suaramerdeka.com