Guru dan Dosen pun Sudah Pandai Korupsi

REDAKSI : Setelah beberapa waktu lalu kita diberi sajian berita tentang kampusnya tokoh tokoh nasional, Universitas Indonesia didera angin busuk korupsi. Sejumlah civitas akademika Universitas Indonesia (UI) mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka menyerahkan data temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait kelebihan pembangunan perpustakaan Universitas Indonesia (UI) sebesar Rp 2 miliar.

Berlanjut beberapa hari kemarin KPK menengarai M Nazaruddin terkait dengan proyek Revitalisasi Sarana dan Prasarana di Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Kemendiknas tahun anggaran 2007 silam. Yang pada akhirnya KPK menemukan ada masalah dalam proyek itu yang tersebar di lima universitas yaitu Universitas Negeri Jakarta, Universitas Sriwijaya, Palembang, Universitas Jendral Soedirman, Purwokerto, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten, dan Universitas Malang.

Dalam sejarah perubahan peradaban kita ketahui meraka yang paling bisa mengambil peran adalah kelompok manyarakat terdidik menengah. Dan salah satu kelompok masyararakat terdidik menengah ini adlah mereka yang telah lulus dari perguruan tinggi.

Dengan kondisi para pemimpin perguruan tinggi ternyata juga telah pula rusak akhlaq dengan terlibat kasus korupsi dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan bagian dana dari negara meskipun untuk kemajuan kampusnya jelas merusak pandangan kita terhadap dunia pendidik.

Ketika kita mengingat pepatah guru kencing berdiri maka kurid kencing berlari, maka jelaslah kalau rektor terlibat dalam kasus korupsi, maka murid akan menirukan dengan modus yang lebih cantik dan lebih besar dalam ”mencuri”.

Dunia pendidikan yang salah satu tugasnya mencerdaskan kehidupan bangsa, ternyata dipimpin oleh rektor yang korup proyek proyek pemerintah, kepala sekolah yang korup Dana Alokasi Khusus pendidikan, Guru yang hanya mengejar sertifikasi dalam rangka kenaikan gaji denga ”membeli” ijasah dan sertifikat piagam  seminar .

Dengan segala keadaan ini kita harus masih berkeyakinan bahwa tetap ada masa depan generasi yang bersih dari sikap korup. ….. semoga

(suryokoco/foto:suaraborneo) www.koruptorindonesia.com